Senin, 03 Juni 2024

Entry 6 - Ibadah dan Pembentukan Karakter Muslim

 Tanggal Pertemuan: 26 Maret 2024

Ibadah secara bahasa berasal dari kata 'abd yang artinya abdi, hamba, budak, atau pelayan. Jadi ibadah berarti pengabdian, penghambaan, pembudakan, kekuatan, atau merendahkan diri. 

Sedangkan secara istilah ibadah adalah semua yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah swt, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang- terangan maupun tersembunyi dalam rangka mengagungkan Allah swt dan mengharapkan pahala-Nya.

Macam-Macam Ibadah:

1. Badaniyah/Madaniyah Mahdhah

Ibadah yang murni berupa gerakan fisik, tanpa dicampuri dengan komponen lainnya dan tidak boleh untuk diwakilkan pada orang lain kecuali dalam satu permasalahan, yakni shalat sunnah thawaf, yang boleh diwakilkan pada orang lain, atas jalan mengikut (tab’an) pada ibadah haji, yang boleh diwakilkan.

2. Maliyah Mahdhah

Ibadah yang murni hanya menyangkut urusan harta, seperti sedekah dan zakat. Dalam ibadah jenis ini, para ulama menghukumi boleh mewakilkan pada orang lain dalam pelaksanaannya.

3. Ghairu Mahdhah

Ibadah ini terdapat kaitannya dengan harta, namun juga terkandung gerakan-gerakan fisik (badaniyah) di dalamnya, Pelaksanaannya membutuhkan biaya dan terdapat ketentuan khusus, boleh untuk diwakilkan, namun dengan syarat-syarat tertentu yang dijelaskan dalam literatur fiqih. Maka ibadah tidak seluas dan sebebas ibadah maliyah dalam hal bolehnya mewakilkan pada orang lain.

Karakteristik Ibadah: (Mustafa Ahmad al-Zarqa, seorang ahli ilmu fikih membagi setidaknya ada 3 karakteristik)

1. Bebas dari perantara

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengkabulkan permohonan orang yang berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mnereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S Al-Baqarah ayat 186)

2. Tidak terikat tempat khusus

“Seluruh tempat di bumi adalah tempat bersujud, bersih dan suci” (HR. Bukhari dan Muslim). “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS.al-Baqarah, 2:115).

3. Tidak memberatkan

Rasulullah salallahu alaihi wassalaam bersabda: “Kamu seharusnya melakukan pekerjaan yang kamu sendiri mampu melakukannya, sesungguhnya Allah tidak menyenangi perbuatan suatu perbuatan hingga kamu sendiri menyenanginya” (HR. Bukhari dan Muslim) “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala dari kebajikan yang diusahakannya, dan ia mendapatkan siksa dari kejahatan yang dikerjakannya” (QS. al-Baqarah, 2: 286)

Asas dan Prinsip Ibadah dalam Islam

Asas ibadah yaitu melakukan kontrak syariah diniatkan sebagai ibadah kepada Allah swt. karena tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk ibadah. 

Ibadah yang asas : mempelajari, memahami, meyakini, rukun iman, serta mempelajari, memahami dan melaksanakan rukun islam.

Prinsip ibadah adalah panduan atau aturan yang mengatur tata cara dan sikap seseorang dalam melaksanakan ibadah.

1. Niat lillahi ta’ala

2. Ikhlas

3. Tidak menggunakan perantara (washilah)

4, Tidak berlebih-lebihan

5. Seimbang antara dunia akhirat

6. Dilakukan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah


Ibadah yang di Haramkan

1. Ibada ditujukan kepada selain Allah

2. Ibadah Karena Riya'

3. Ibadah yang tidak ada tuntunan nya


Implementasi Rukun Iman dikehidupan Mua'malah Duniawiyah

Rukun Iman ada 6 yaitu : 

1. Iman Kepada Allah  

Iman kepada Allah merupakan tingkat iman pertama yang harus diyakini. Seorang yang beragama memiliki kepercayaan bahwa Tuhan itu ada. Dalam Islam, Tuhan adalah Allah yang Maha Esa. Tuhan yang telah menciptakan manusia dan alam semesta. Seorang muslim harus beriman kepada Sang Maha Pencipta. Beriman kepada Allah dilandasi oleh Al-Qur'an surah Al-Araf ayat 54.

2. Iman Kepada Malaikat 

Malaikat merupakan salah satu ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya. Dalam HR Bukhari nomor 3207, jumlah malaikat sangat banyak, tetapi ada 10 malaikat yang harus diketahui dan diyakini.                

3. Iman Kepada Kitab Allah

Sebagai umat muslim diharuskan untuk mempercayai kitab Allah. Ada empat Kitab Allah yang harus diimani dan hanya satu yang boleh diamalkan. Kitab Allah yang harus diimani yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Dari keempat kitab tersebut, hanya Al-Qur'an yang boleh diamalkan karena kitab terakhir yang diturunkan kepada nabi Muhammad merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu.

4. Iman Kepada Rasul 

Nabi dan Rasul merupakan orang-orang terdahulu yang diutus Allah untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Nabi belum tentu seorang rasul, tetapi rasul sudah pasti seorang nabi. 

Terdapat 25 Nabi dan Rasul yang wajib diimani, yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Yaqub, Yusuf, Ayub, Syuaib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad. Landasan beriman kepada nabi dan rasul terdapat dalam Al-Quran surah An-Nisa: 165

5. Iman Kepada Hari Akhir 

Segala sesuatu yang ada di dunia ini akan berakhir dan akan digantikan oleh kehidupan baru yang bernama akhirat. Hari kiamat terbagi menjadi dua yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra. Kiamat sugra adalah kiamat kecil berupa bencana gempa bumi, tsunami, gunung meletus, maupun orang meninggal. Sedangkan kiamat kubra yaitu kiamat sesunggungnya dimana dunia ini akan dihancurkan.

6. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

Qada dan Qadar merupakan takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah. Qadar tidak bisa diubah tetapi qada bisa diubah dengan suatu usaha, tawakal, dan doa. Qada adalah suatu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali, seperti jenis kelamin, kelahiran, kematian. Sedangkan qadar yaitu bentuk perwujudan atas ketetapan Allah SWT, seperti kekayaan, kesehatan, kepintaran.

Landasan Al-Quran tentang beriman kepada qada dan qadar terdapat dalam surah An-Nisa: 79.

0 komentar:

Posting Komentar